FORUM TOKOH AGAMA SULAWESI BARAT BERPERAN AKTIF DALAM MENANGGULANGI STUNTING

Para tokoh agama memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung program penurunan stunting di Indonesia. Hal ini menjadi landasan diselenggarakannya Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting bagi Tokoh Agama Provinsi Sulawesi Barat. Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 14 hingga 16 September 2023, di Hotel Quin Park Mamuju.

Sebanyak 30 peserta hadir dalam acara ini, mewakili Perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama, termasuk Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Perwakilan Umat Budha Indonesia, dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

Ketua Panitia Kegiatan, Padly Hadis Said, menyampaikan laporan yang menegaskan tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman para tokoh agama tentang urgensi penurunan stunting. Pemahaman yang lebih baik akan memungkinkan mereka untuk memobilisasi komunitas guna mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif.

“Melalui partisipasi aktif para tokoh agama, kami berharap pesan-pesan penting mengenai gizi anak dan perawatan yang baik dapat tersebar lebih luas dalam masyarakat. Ini akan berkontribusi pada penurunan angka stunting dan peningkatan kualitas hidup anak-anak,” ujar Padly.

Plt. Kepala Perwakilan, Rezky Murwanto, menekankan betapa pentingnya peran para tokoh agama dalam memberikan informasi krusial terkait kesehatan reproduksi, kesehatan bagi remaja dan calon pengantin, ibu hamil, dan pasca melahirkan. Melalui sinergi dengan para tokoh agama, informasi kesehatan dan informasi keagamaan dapat dipadukan secara efektif.

“Kegiatan ini harus berlanjut secara berkesinambungan. Jangan sekadar sekali dengan mengundang para tokoh agama di daerah untuk melakukan sosialisasi terkait kegiatan ini,” tambahnya.

Selama kegiatan ini, berbagai materi telah disampaikan kepada tokoh agama, termasuk strategi percepatan penurunan stunting, edukasi kesehatan reproduksi, peran TNI dalam menanggulangi stunting, peran tokoh agama dalam mendukung penurunan stunting, peningkatan gizi pada masa emas 1000 HPK, pengenalan PIK R dan Forum Genre, serta pengenalan aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil).

Diharapkan, berbagai materi yang disampaikan dapat membuka wawasan dan meningkatkan pengetahuan para tokoh agama yang memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada umat di komunitasnya masing-masing.
Kegiatan yang ditutup secara resmi oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulbar, Rusdiyanto Monoarfa, mengapresiasi semangat kebersamaan dari para tokoh agama yang berkomitmen untuk berperan aktif dalam mengkoordinasikan upaya-upaya percepatan penurunan stunting, memastikan sinergi di antara lembaga keagamaan, serta menyebarkan pesan-pesan penting tentang gizi dan perawatan anak dengan memaksimalkan peran orang tua dalam pengasuhan 1000 Hari pertama kehidupan (HPK).

Para tokoh agama memahami bahwa ini adalah perjalanan panjang yang membutuhkan kesabaran, kesungguhan, dan kolaborasi yang terus-menerus. Mereka siap untuk terus bekerja bersama dan berkontribusi secara maksimal dan mensinergikan kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada di komunitas masing-masing sebagai lngkah konkret dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Sulawesi Barat.