BKKBN SULBAR SOSIALISASIKAN 7 DIMENSI LANSIA TANGGUH DI POLMAN DAN MAJENE

POLEWALI – Kepala Desa Luyo Kecamatan Luyo Kabupaten Polewali Mandar, Muhammad Roi  pada saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi 7 Dimensi Lansia Tangguh di BKL Syuhada, Senin ( 27/4/2023) mengapresiasi BKKBN Provinsi dan kabupaten atas komitmen dalam pemberdayaan Lansia dan siap mendukung dan menerima jika Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat menunjuk BKL Syuhada Desa Luyo Kecamatan Luyo menjadi Sekolah Lansia Pertama di Provinsi Sulawesi Barat.

“Pemerintah desa dalam hal ini saya sebagai Kepala Desa Luyo menyatakan siap untuk mendukung dan melaksanakan sekolah lansia di BKL Syuhada agar orang tua kita ini dapat sehat, mandiri dan produktif, kami tinggal menunggu arahan tentang mekanisme pelaksanaanya.” ujarnya.

Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat yang diwakili oleh ketua Tim Pokja Pembangunan Keluarga, M.Syukri M.S. dalam kesempatan yang sama berharap bahwa kegiatan seperti ini yang melibatkan masyarakat terutama sekolah lansia di Desa Luyo perlu dilakukan pola-pola kolaborasi lintas sektor di lapangan, seperti dengan Puskesmas, Perguruan Tinggi, LSM, Penyuluh Agama, dan lainnya agar program ini dapat terlaksana dengan baik.

Narasumber dari tim Pokja Pembangunan Keluarga Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat yang disampaikan langsung oleh Ibu Rahmawati, SE, M.I.Kom, disamping memberikan materi Sosialisasi 7 Dimensi Lansia Tangguh, juga memberikan materi singkat mengenai Perawatan Jangka Panjang bagi Lansia serta pengenalan aplikasi Golantang.

Kegiatan ini merupakan lanjutan kegiatan pengembangan 57 kelompok lokus Pro PN BKL yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dan pendamping lansia dalam penerapan 7 (tujuh) dimensi lansia tangguh serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam melakukan pendampingan Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi lansia.

Adapun jumlah peserta inti diluar pembina dari Penyuluh Keluarga Berencana yang hadir pada setiap kegiatan ini berjumlah masing-masing 15 orang peserta pada setiap kelompok yang terdiri dari lansia, pendamping lansia dan Kader BKL.